Rabu, 03 Mei 2017

PENERAPAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI (STUDI KASUS PT PERTAMINANA PERSERO UPMS MEDAN)




TUGAS PERILAKU ORGANISASI
"PENERAPAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI"

 


DISUSUN OLEH:
Kelompok 5

Dicky Sugiatna R           021114161
Yulis Setiawati                021114162 
Poppy Agustin               021114163
Rizkiani                          021114164 
Dwinanda Maraditya     021114165
Arnold Luhut Limbong   021114171


KELAS 6-D MANAJEMEN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Pada dasarnya organisasi digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi, dan terkendali dengan memanfaatkan sumber daya seperti uang, material, mesin, metode, sarana prasarana dan tenaga kerja (sumber daya manusia) yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu sumber daya yang berperan sangat penting bagi sebuah organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya manusia dianggap penting karena dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya (Simamora,2006).
Pegawai atau karyawan sangat berperan dalam menentukan maju mundurnya perusahaan karena aktivitas dan kreativitas karyawan sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah organisasi. Oleh karena itu, karyawan dapat dikatakan sebagai asset suatu organisasi yang paling berharga karena tanpa adanya karyawan atau pegawai maka kegiatan sebuah organisasi tidak akan dapat berjalan sehingga tujuan organisasi pun tidak akan tercapai.
Seorang karyawan yang mempunyai kemampuan, keterampilan, keahlian dan kreativitas yang tinggi tentunya akan memberikan hasil kerja yang memuaskan terhadap organisasi. Namun faktor-faktor tersebut tidak selamanya dapat mendukung seorang karyawan untuk memberikan hasil kerja yang optimal karena seorang karyawan membutuhkan sebuah dorongan dalam memicu dirinya untuk selalu giat bekerja dan memberikan hasil kerja yang terbaik untuk organisasi yang ditempatinya, dorongan tersebut yaitu sebuah motivasi.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah satu tujuan. Motivasi memiliki peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal. Seorang karyawan yang mendapatkan motivasi yang tinggi, mereka akan merasa lebih dihargai dan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi pula sehingga mereka lebih semangat dalam bekerja, lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik terhadap organisasinya. Tetapi jika motivasi kerja yang rendah dibiarkan secara terus-menerus maka akan mempengaruhi hasil kinerja dari karyawan tersebut yang tentunya akan berdampak pada proses pencapaian tujuan sebuah organisasi. Dengan demikian, seorang pemimpin organisasi harus dapat memberikan motivasi yang menjadi kebutuhan karyawannya karena penerapan motivasi sangat diperlukan dalam sebuah oganisasi. Berdasarkan hal tersebut, dalam makalah ini kami tertarik untuk membahas penerapan motivasi karyawan pada PT. Pertamina (Persero) UPms Medan.

1.2    Rumusan Masalah
Motivasi memiliki peranan penting dalam mendukung kinerja karyawan lebih optimal, efektif dan efisien. Motivasi juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan yang secara otomatis akan mendorong perkembangan organisasi menjadi lebih baik.
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1.         Apa sajakah faktor yang mendorong motivasi dalam organisasi?
2.         Bagaimana cara penerapan motivasi dalam organisasi yang baik dan benar?
3.         Bagaimana penerapan motivasi dalam organisasi pada PT. Pertamina (Persero) UPms Medan?

1.3    Tujuan Makalah

Beberapa tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mendorong motivasi dalam organisasi
2.      Untuk mengetahui cara penerapan motivasi dalam organisasi yang baik dan benar.
3.      Untuk mengetahui bagaimana PT. Pertamina (Persero) UPms Medan  menerapkan motivasi dalam organisasi



BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Teori
2.1.1   Pengertian Motivasi 
Motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu Movere yang bearti dorongan atau menggerakkan.  Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.  Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya untuk dikerjakan dengan baik terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Ada beberapa pengertian motivasi yang dikemukan oleh beberapa para ahli yaitu:
1)        Menurut Hasibuan (2009: 219), “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
2)        Menurut Handoko (2003:  252), “Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
3)        Menurut Hariandja (2002: 321), “Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemah.
4)        Menurut Martoyo (2000:  163), “Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan”.
5)        Definisi lain mengenai Motivasi oleh G.R. Terry dalam Hasibuan (2008: 145), “motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.
Pada dasarnya motivasi dapat mengacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka.  Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas, maka motivasi dapat disimpulkan:
1)        Sebagai daya penggerak yang menciptakan kegairahan berkerja seseorang dan mau berkerja secara efektifif untuk mencapai kepuasan.
2)        Sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan untuk melakukan tindakan.
3)        Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan berperilaku seseorang agar melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
4)        Mempengaruhi karyawan agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan.

2.1.2   Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Organisasi

1.         Budaya
Budaya organisasi pada dasarnya mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi. Norma tersebut dapat terlihat dari kebiasaan kebiasaan rutinitas yang diterapkan dari organisasi. Budaya organisasi mampu menjadi faktor kunci keberhasilan organisasi tetapi dapat pula menjadi faktor utama kegagalan organisasi. Budaya organisasi banyak berpengaruh pada pola perilaku dalam bidang:
a.         Nilai-nilai perusahaan (masalah baik-buruk, masalah etika
b.        Suasana organisasi (bagaimana orang merasa dan beraksi
c.         Gaya kepemimpinan dalam melakukan wewenang
2.         Kepemimpinan
Jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling terkait adalah adanya unsur kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan, adanya komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya dinikmati oleh sebagian anggota. Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, dan interaksi antar kelompok. 
3.         Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari karakteristik organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi yang berpengaruh terhadap motivasi pada pelaku organisasi.
Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi, yaitu:
a.         Manajer/pimpinan
b.        Tingkah laku karyawan
c.         Tingkah laku kelompok kerja
d.        Faktor eksternal organisasi


2.1.3   Penerapan Motivasi dalam Organisasi
1.         Motivasi Prestasi (achievement motivation) adalah dorongan dalam diri individu untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Sejumlah karakteristik menunjukan para pegawai yang berorientasi prestasi. Mereka bekerja keras apabila mereka memandang bahwa mereka akan memperoleh kebanggaan pribadi atas upaya mereka, apabila hanya terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila mereka mendapat balikan spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.
2.         Motivasi Afiliasi (affiliation motivation) adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar sosial. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi karena berprestasi dengan pegawai yang bermotivasi karena afiliasi menggambarkan bagaimana kedua pola itu mempengaruhi perilaku. Orang-orang yang bermotivasi prestasi bekerja lebih keras apabila penyelia mereka menyediakan penilaian rinci tentang perilaku kerja mereka, sedangkan orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih baik apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang menyenangkan.
3.         Motivasi Kompetensi (competence motivation) adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan keterlampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Orang-orang yang bermotivasi kompetensi juga mengharapkan adanya hasil yang berkualitas tinggi dari rekan mereka dan mungkin terasa tidak sabar apabila orang-prang yang bekerja dengan mereka tidak melakukan pekerjaan dengan hasil yang baik.
4.         Motivasi Kekuasaan (power motivation) adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang, mengubah situasi dan cenderung bertingkah laku otoriter. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan merupakan manajer yang istimewa apabila dorongan itu lebih tertuju pada kekuasaan pribadi. Kekuasaan lembaga adalah kebutuhan untuk mempengaruhi perilaku orang-orang demi kebaikan organisasi secara keseluruhan.

Beberapa faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi diantaranya adalah: 
a.         Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima (Flippo, 1996:103) atau tingkatan sejauh mana anggota organisasi bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan (Cherrington, 1996:560).Tanggung jawab dalam organsisasi merupakan hal yang patut diperhitungkan dalam melaksansakan tugas-tugas tertentu dalam suatu organisasi. Karena dengan adanya tanggung jawab penuh berarti dorongan untuk melakukan kewajiban terhadap tugas tertentu dapat meningkatkan kinerja dari organisasi.
b.         Pengakuan dan penghargaan
Kebutuhan akan pengakuan berkaitan dengan keinginan manusia, untuk dihormati dan dihargai orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Prestasi dan status dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status. Kebutuhan ini artinya adalah respek diri dan respek orang lain.Perlu perhatian khusus terhadap penghargaan dan pengakuan organisasi melalui pemberian pujian, bonus dan insentif kepada pegawai yang berhak menerimanya.
c.         Gaji dan Upah
Seorang karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan akan bekerja dengan baik dapat dilihat dari tingkat gaji atau upah, pemberian tunjangan, kompensasi dan sebagainya. Dimana gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam meningkatkan motivasi kerja. Sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai kebutuhan karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi maka besar juga kemungkinan tingkat komitmen organisasi yang dimilikinya.
d.        Kebutuhan untuk Merealisasikan Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya tiap orang ingin tumbuh membangun pribadi dan mencapai hasil. Kebutuhan merealisasikan diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang menggunakan kecakapan, kemampuan, ketrampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan yang sulit dicapai orang lain.
e.         Kebutuhan Akan Keamanan
Apabila kebutuhan fisiologikal cukup dipenuhi, maka kebutuhan pada tingkatan berikut yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi kebutuhan manusia. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan proteksi diri, ancaman atau gangguan dari luar.
f.          Percaya Diri
Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Orang yang memiliki kepercayaan diri merasa yakin akan kemampuan dirinya sehingga bisa menyelesaikan masalahnya, karena tahu apa yang dibutuhkan dalam kehidupannya serta mempunyai sikap positif yang didasari keyakinan akan kemampuannya.

2.2    Penerapan Motivasi Karyawan pada PT. Pertamina (Persero) UPms Medan.
2.2.1   Visi dan Misi Perusahaan
Visi :
Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.
Misi :
Menjalankan usaha inti minyak, gas, dan bahan baker nabati secara terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. 
2.2.2   Tujuan Perusahaan
Tujuan dari PT Pertamina (Persero) yaitu:
·           Menjadikan Pertamina suatu perusahaan dengan lingkungan kerja yang bersih, etis, transparan dan terpercaya.
·           Menciptakan sistem, kebijakan dan prosedur yang mendukung praktik bisnis yang bersih, transparan, dan etis.
·           Menciptakan kebijakan untuk tersedianya bantuan hukum bagi pekerja yang melaksanakan pekerjaan sesuai etika usaha dan tata perilaku, kebijakan dan prosedur yang berlaku.
·           Meningkatkan kepercayaan diri para pekerja untuk melaksanakan pekerjaan dan mengambil keputusan.
·           Meningkatkan citra positif perusahaan baik internal maupun eksternal.
2.2.3   Tata Nilai Perusahaan
Tata nilai dari PT Pertamina (Persero) yaitu:
·           Fokus
Menggunakan secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah perusahaan.
·           Integritas
Mampu mewujudkan komitmen kedalam tindakan nyata.
·           Visionary – Berwawasan komitmen kedalam tindakan nyata
Mengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh dan berkembang.
·           Unggul
Menampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.

2.2.4   Logo Perusahaan 
Logo PT Pertamina telah dirancang untuk menciptakan suatu identitas lebih segar, lebih dinamis dan modern yang mencerminkan positioning baru dan arah dari PT Pertamina.  Berikut ini adalah logo PT Pertamina yang baru.
Elemen logo membentuk huruf “P” yang secara keseluruhan merupakan repsentatif bentuk panah, dimaksudkan sebagai PERTAMINA yang bergerak maju dan progresif.
Warna-warna yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil PERTAMINA dan aspirasi perusahaa akanmasa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana:
-            Biru mencerminkan: andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
-            Hijau mencerminkan: sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
-            Merah mencerminkan:  keuletan dan ketegasan serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
2.2.5   Pemberian Motivasi
Motivasi yang diberikan oleh pimpinan PT pertamina (Persero) adalah: 
A.       Motivasi Positif
Motivasi Positif yang diberikan adalah:
·           Gaji
Gaji adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas hasil kerjanya berdasarkan jabatan, prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan dan tanggung jawab.  Untuk lebih memotivasi para karyawannya maka PT Pertamina (persero) memberikan gaji lebih besar dibandingkan dengan perusahaan BUMN lainnya.
·           Promosi
Promosi adalah menduduki jabatan yang lebih tinggi dari jabatan semula.  PT pertamina (Persero) memberikan kesempatan kepada karyawan untuk pengembangan kariernya agar memperoleh kenaikkan jabatan di perusahaan.  Promosi diberikan setelah mempertimbangkan prestasi, penilaian kerja, kemampuan/kecakapan, pencapaian target kerja, pengalaman kerja, jenjang karier (lamanya karyawan tersebut bekerja pada PT Pertamina.
·         Insentif
Untuk lebih mengotimalkan kinerja para karyawan, PT Pertamina (Persero) memberikan insentif kepada karyawan setiap tahun.  Besarnya insentif yang diberikan adalah 0 – 7 kali dari gaji yang diterima setiap bulannya.
·         Tunjangan
Tunjangan yang diberikan PT pertamina (Persero) adalah tunjangan prestasi, tunjangan posisi/jabatan, tunjangan hari raya dan tunjangan cuti.

·         Kesejahteraan Tenaga Kerja
Santunan hari tua diberikan perusahaan dalam bentuk uang tunai yang besarnya didasarkan atas jabatan dan lamanya masa kerja karyawan tersebut pada perusahaan dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Bantuan kematian diberikan jika karyawan meninggal dunia, maka kepada jenda/duda/ahli waris diberikan biaya pemakaman, uang duka, dan bantuan lainnya yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
B.       Motivasi Negatif
Motivasi negatif yang diberikan adalah:
·           Peringatan Lisan
Peringatan lisan disampaikan oleh pejabat berwenang berupa teguran, apabila karyawan melakukan kesalahan yang bersifat ringan yang masih dapat diperbaiki.
·           Peringatan Tertulis
Peringatan tertulis diberikan apabila seorang karyawan yang telah diberikan peringatan lisan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.  Peringatan tertulis diberikan berupa surat peringatan, surat peringatan ini diberikan batas 3 kali, yaitu SP1, SP2, SP3.
·           Pemutusan Hubungan Kerja
Pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila seorang karyawan yang telah menerima surat peringatan sampai 3 kali tapi tidak dapat juga memperbaiki kesalahannya, dan kesalahannya itu sangat merugikan perusahaan dan tidak dapat dimanfaatkan.



2.2.6   Metode motivasi yang diberikan oleh PT Pertamina
A.    Motivasi langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi berupa material dan non material yang diberikan secara langsung kepada karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.Motivasi langsung yang diberikan adalah:
1.      Penghargaan masa kerja 5 tahun dan kelipatannya.
Bentuk penghargaan yang diberikan oleh PT Pertamina kepada karyawannya adalah berupa piagam dan pin emas.
2.      Perawatan kesehatan dan pengobatan
Perusahaan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan di rumah dakit yang berkerjasama dengan perusahaan.  Perusahaan menanggung biaya perawatan kesehatan dan pengobatan keluarga karyawan seperti biaya berobat jalan, rawat inap, dan pelayanan obat/resep yang disetujui oleh perusahaan.
3.      Tunjangan Hari Raya
Tunjangan Hari Raya diberikan perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
4.      Bonus
Motivasi langsung yang juga diberikan PT Pertamina (Persero) adalah bonus.  Besarnya bonus yang diberikan kepada karyawan tergantung dari laba yang didapat perusahaan. 
B.     Metode Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi tidak langsung yang diberikan adalah, sebagai berikut:
1.      Fasilitas Kendaraan
Perusahaan menyediakan fasilitas kendaraan kepada karyawan untuk jabatan tertentu, yaitu tingkat manajer ke atas.
2.      Pembinaan Rohani
Perusahaan menyediakan sarana dan prasarana rumah ibadah.
3.      Koperasi Karyawan
Perusahaan juga menyediakan fasilitas koperasi karyawan.  Adanya fasilitas koperasi karyawan dapat menguntungkan karyawan dalam memenuhi kebutuhannya.  Misalnya simpan pinjam dan pemberian kredit.
4.      Fasilitas Kerja dan Ruang Kerja
Fasilitas kerja dan ruang kerja dapat mempengaruhi semangat kerja karyawan.  Oleh karena itu, PT pertamina (Persero) memberikan fasilitas kerja yang baik serta ruangan  kerja yang cukup nyaman agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja.

2.2.7   Alat-alat motivasi
1.      Material Insentif yang diberikan perusahaan berupa kendaraan, rumah dinas, handphone blackbery, restitusi pulsa dan yang mendapatkannya hanya manajement saja.
2.      Nonmateriil insentif yang diberikan adalah pada ulang tahun dinas karyawan yang telah bekerja selama 5 tahun dan kelipatannya mendapatkan piagam dan pin emas dari perusahaan.
3.      Kombinasi material dan nonmaterial insentif, adalah berupa gabungan antar materil dan nonmaterial insentif. Alat motivasi inilah yang diterapkan oleh PT Pertamina (Persero), karena selain memenuhi kebutuhan ekonomis, kebutuhan akan penghargaan juga perlu dipenuhi agar lebih meningkatkan produktivitas karyawan.

2.2.8   Penerapan Teori Motivasi PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (persero) menggunakan teori motivasi Maslow. Berikut ini adalah penerapannya:
·         Physiological Need (Kebutuhan Fisiologis)
Kebutuhan Fisiologis merupakan kebutuhan utama dan pertama yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis adalah makanan, pakaian  dan perumahan.  PT Pertamina (Persero) memberikan motivasi menurut teori ini adalah berupa sewa rumah yang jenis dan besarnya telah ditetapkan oleh perusahaan.  Sewa rumah ini diberikan kepada karyawan tidak mendapatkan fasilitas perumahan, karena yang mendapatkan fasilitas rumah dinas hanyalah jabatan manajer ke atas dan karyawan yang tidak berdomisili di daerah temapt perusahaan tersebut.
·         Safety Needs (Kebutuhan Rasa Aman)
Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, maka timbul perasaan perlunya kebutuhan keamanan.  Dalam penerapannya PT Pertamina (Persero) memberikan asuransi Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
·         Sosial Needs (Kebutuhan Sosial)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk bersosialisasi, diterima dan dihargai di lingkungan perusahaan.  Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan adanya serikat pekerja PT Pertamina (Persero), komunitas Badan Dakwah Islamiah dan Motorcycle.
·         Esteem or status needs (Kebutuhan akan Penghargaan)
Kebutuhan ini berkaitan dengan reputasi, kebutuhan akan status pengakuan, penghargaan dan pandangan baik dari orang lain.  Salah satu penghargaan yang diberikan oleh PT Pertamina (Persero) adalah dengan pemberian masa bebas tugas.  Maksud dari masa bebas tugas ini adalah sebelum karyawan memasuki masa pensiun pada umur 56 tahun, maka pada umur 55 tahun, karyawan tersebut bisa tidak bekerja lagi, tetapi tetap mendapatkan fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan.  Hal ini disebut dengan masa prapurnakarya.
·         Self Actualization Needs (Kebutuhan Aktualisasi Diri)
Aktualisasi diri adalah kebutuhan dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi untuk mencapai prestasi kerja dan jenjang karier karyawan.  Pemenuhan kebutuhan ini pada PT Pertamina (Persero) adalah dengan menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan.  Pelatihan dilakukan setiap tahun dan setiap karyawan wajib mengikuti pelatihan.  Target pelatihan dalam 1 tahun adalah 4 (empat) hari belajar.  Hitungan ini di dapat dari total hari belajar dibagi dengan jumlah karyawan.




BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Motivasi memiliki peranan penting dalam mendukung kinerja karyawan lebih optimal, efektif dan efisien. Motivasi juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan yang secara otomatis akan mendorong perkembangan organisasi menjadi lebih baik.Sehingga penerapan motivasi dalam organisasi memang sangat diperlukan dalam kajian perilaku organisasi. Karena setiap personil atau pegawai pasti memerlukan suatu motivasi baik dari dalam diri maupun dari orang lain, untuk itu apabila seseorang sudah terdorong atau termotivasi maka kinerja seseorang itu akan meningkat sehingga akan mempercepat proses penyelesaian tugasnya dalam bekerja. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Pada PT. Pertamina (Persero) UPms 1 Instalasi Medan, pimpinan selalu memberikan motivasi kepada karyawan.  Jenis motivasi yang diberikan adalah motivasi positif dan motivasi negative, dengan menggunakan Metode motivasi langsung dan metode motivasi tidak langsung.Alat motivasi yang digunakan PT Pertamina (Persero) UPms 1 Instalasi Medan Group Labuhan Deli dalam memotivasi karyawan adalah kombinasi material dan non material insentif, karena PT Pertamina (Persero) menyadari bahwa selain memenuhi kebutuhan ekonomis, kebutuhan akan penghargaan juga perlu dipenuhi agar meningkatkan produktifitas karyawan.Penerapan motivasi yang digunakan PT Pertamina (persero) UPms 1 Instalasi Medan Group Labuhan Deli yaitu menggunakan teori motivasi Maslow.

3.2    Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca untuk memperoleh informasi mengenai Penerapan Motivasi dalam Organisasi, dan cara penerapan motivasi di PT. Pertamina (Persero) UPms Medan.

2 komentar:

  1. terimakasih telah membantu saya dalam mengerjakan tugas

    BalasHapus
  2. The Hard Rock Hotel & Casino TulsaHard Rock Tulsa
    Hard Rock Hotel & Casino Tulsa is the ultimate destination for 아산 출장샵 gaming 충주 출장안마 and entertainment, 서울특별 출장마사지 featuring more than 2600 electronic 서귀포 출장마사지 games, a popular music 제주 출장마사지 venue,

    BalasHapus

PENERAPAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI (STUDI KASUS PT PERTAMINANA PERSERO UPMS MEDAN)

TUGAS PERILAKU ORGANISASI "PENERAPAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI"   DISUSUN OLEH: Kelompok 5 Dicky Sugiatna...