TUGAS PERILAKU ORGANISASI
"PENERAPAN MOTIVASI DALAM ORGANISASI"
DISUSUN OLEH:
Kelompok 5
Dicky Sugiatna R 021114161
Yulis Setiawati 021114162
Poppy Agustin 021114163
Rizkiani 021114164
Dwinanda Maraditya 021114165
Arnold Luhut Limbong 021114171
KELAS 6-D MANAJEMEN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pada dasarnya
organisasi digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul,
bekerjasama secara rasional, sistematis, terencana, terorganisasi, dan
terkendali dengan memanfaatkan sumber daya seperti uang, material, mesin,
metode, sarana prasarana dan tenaga kerja (sumber daya manusia) yang digunakan
secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Salah satu sumber
daya yang berperan sangat penting bagi sebuah organisasi adalah Sumber Daya
Manusia (SDM). Sumber daya manusia dianggap penting karena dapat mempengaruhi
efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan pengeluaran pokok
organisasi dalam menjalankan kegiatannya (Simamora,2006).
Pegawai atau karyawan
sangat berperan dalam menentukan maju mundurnya perusahaan karena aktivitas dan
kreativitas karyawan sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah
organisasi. Oleh karena itu, karyawan dapat dikatakan sebagai asset suatu
organisasi yang paling berharga karena tanpa adanya karyawan atau pegawai maka
kegiatan sebuah organisasi tidak akan dapat berjalan sehingga tujuan organisasi
pun tidak akan tercapai.
Seorang karyawan yang
mempunyai kemampuan, keterampilan, keahlian dan kreativitas yang tinggi
tentunya akan memberikan hasil kerja yang memuaskan terhadap organisasi. Namun
faktor-faktor tersebut tidak selamanya dapat mendukung seorang karyawan untuk
memberikan hasil kerja yang optimal karena seorang karyawan membutuhkan sebuah
dorongan dalam memicu dirinya untuk selalu giat bekerja dan memberikan hasil
kerja yang terbaik untuk organisasi yang ditempatinya, dorongan tersebut yaitu
sebuah motivasi.
Motivasi adalah
dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah satu tujuan. Motivasi
memiliki peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal.
Seorang karyawan yang mendapatkan motivasi yang tinggi, mereka akan merasa
lebih dihargai dan mempunyai kepuasan kerja yang tinggi pula sehingga mereka
lebih semangat dalam bekerja, lebih bertanggung jawab atas pekerjaannya dan
selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik terhadap organisasinya. Tetapi
jika motivasi kerja yang rendah dibiarkan secara terus-menerus maka akan
mempengaruhi hasil kinerja dari karyawan tersebut yang tentunya akan berdampak
pada proses pencapaian tujuan sebuah organisasi. Dengan demikian, seorang
pemimpin organisasi harus dapat memberikan motivasi yang menjadi kebutuhan
karyawannya karena penerapan motivasi sangat diperlukan dalam sebuah oganisasi.
Berdasarkan hal tersebut, dalam makalah ini kami tertarik untuk membahas
penerapan motivasi karyawan pada PT. Pertamina (Persero) UPms Medan.
1.2
Rumusan
Masalah
Motivasi memiliki
peranan penting dalam mendukung kinerja karyawan lebih optimal, efektif dan
efisien. Motivasi juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan yang secara
otomatis akan mendorong perkembangan organisasi menjadi lebih baik.
Berdasarkan pada latar
belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1.
Apa sajakah faktor
yang mendorong motivasi dalam organisasi?
2.
Bagaimana cara penerapan
motivasi dalam organisasi yang baik dan benar?
3.
Bagaimana penerapan
motivasi dalam organisasi pada PT. Pertamina (Persero) UPms Medan?
1.3
Tujuan
Makalah
Beberapa
tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini, adalah sebagai berikut:
1.
Untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat mendorong motivasi dalam organisasi
2.
Untuk mengetahui cara penerapan
motivasi dalam organisasi yang baik dan benar.
3.
Untuk mengetahui
bagaimana PT. Pertamina (Persero) UPms Medan
menerapkan motivasi dalam organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Teori
2.1.1
Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari
bahasa Latin yaitu Movere yang bearti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama
secara produktif mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Motivasi semakin penting karena manajer membagikan pekerjaan pada bawahannya
untuk dikerjakan dengan baik terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan.
Ada beberapa pengertian
motivasi yang dikemukan oleh beberapa para ahli yaitu:
1)
Menurut Hasibuan (2009:
219), “Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan”.
2)
Menurut Handoko
(2003: 252), “Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang
mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan”.
3)
Menurut Hariandja
(2002: 321), “Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong
perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang
dinyatakan dalam bentuk usaha keras atau lemah.
4)
Menurut Martoyo
(2000: 163), “Motivasi adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang
agar melakukan sesuatu yang kita inginkan”.
5)
Definisi lain mengenai
Motivasi oleh G.R. Terry dalam Hasibuan (2008: 145), “motivasi adalah keinginan
yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan
tindakan-tindakan.
Pada dasarnya motivasi dapat
mengacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan
mereka. Hal ini akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan sehingga
berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaan.
Berdasarkan definisi di atas, maka motivasi dapat
disimpulkan:
1)
Sebagai daya penggerak
yang menciptakan kegairahan berkerja seseorang dan mau berkerja secara
efektifif untuk mencapai kepuasan.
2)
Sebagai perangsang
untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja
manusia tersebut ke arah yang diinginkan untuk melakukan tindakan.
3)
Sebagai energi untuk
membangkitkan dorongan berperilaku seseorang agar melakukan kegiatan
tertentu guna mencapai tujuan.
4)
Mempengaruhi karyawan
agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita inginkan.
2.1.2
Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Organisasi
1.
Budaya
Budaya organisasi pada dasarnya
mewakili norma-norma perilaku yang diikuti oleh para anggota organisasi. Norma
tersebut dapat terlihat dari kebiasaan kebiasaan rutinitas yang diterapkan dari
organisasi. Budaya organisasi mampu menjadi faktor kunci keberhasilan
organisasi tetapi dapat pula menjadi faktor utama kegagalan organisasi. Budaya
organisasi banyak berpengaruh pada pola perilaku dalam bidang:
a.
Nilai-nilai perusahaan (masalah
baik-buruk, masalah etika
b.
Suasana organisasi (bagaimana orang
merasa dan beraksi
c.
Gaya kepemimpinan dalam melakukan
wewenang
2.
Kepemimpinan
Jika dilihat pada konteks kepemimpinan hal yang saling
terkait adalah adanya unsur kader penggerak, adanya peserta yang digerakkan,
adanya komunikasi, adanya tujuan organisasi dan adanya manfaat yang tidak hanya
dinikmati oleh sebagian anggota. Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil
oleh pimpinan atau manajer mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti
aturan-aturan, kebijakan-kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama
masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan,
gaya komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan
tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, dan interaksi
antar kelompok.
3.
Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah serangkaian deskripsi dari
karakteristik organisasi yang membedakan sebuah organisasi dengan organisasi
lainnya yang mengarah pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang
organisasi yang berpengaruh terhadap motivasi pada pelaku organisasi.
Menurut Higgins (1994:477-478) ada empat prinsip
faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi, yaitu:
a.
Manajer/pimpinan
b.
Tingkah laku karyawan
c.
Tingkah laku kelompok kerja
d.
Faktor eksternal organisasi
2.1.3
Penerapan Motivasi dalam Organisasi
1.
Motivasi
Prestasi (achievement motivation) adalah dorongan dalam diri individu untuk mengatasi segala
tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Sejumlah karakteristik
menunjukan para pegawai yang berorientasi prestasi. Mereka bekerja keras
apabila mereka memandang bahwa mereka akan memperoleh kebanggaan pribadi atas
upaya mereka, apabila hanya terdapat sedikit resiko gagal, dan apabila mereka
mendapat balikan spesifik tentang prestasi diwaktu lalu.
2.
Motivasi
Afiliasi (affiliation motivation) adalah dorongan untuk berhubungan dengan orang-orang atas dasar
sosial. Perbandingan antara pegawai yang bermotivasi karena berprestasi dengan
pegawai yang bermotivasi karena afiliasi menggambarkan bagaimana kedua pola itu
mempengaruhi perilaku. Orang-orang yang bermotivasi prestasi bekerja lebih
keras apabila penyelia mereka menyediakan penilaian rinci tentang perilaku
kerja mereka, sedangkan orang-orang yang bermotivasi afiliasi bekerja lebih
baik apabila mereka dipuji karena sikap dan kerja sama mereka yang
menyenangkan.
3.
Motivasi
Kompetensi (competence motivation) adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja, meningkatkan
keterlampilan pemecahan masalah, dan berusaha keras untuk inovatif. Orang-orang
yang bermotivasi kompetensi juga mengharapkan adanya hasil yang berkualitas
tinggi dari rekan mereka dan mungkin terasa tidak sabar apabila orang-prang
yang bekerja dengan mereka tidak melakukan pekerjaan dengan hasil yang baik.
4.
Motivasi
Kekuasaan (power motivation) adalah dorongan untuk mempengaruhi orang-orang, mengubah situasi
dan cenderung bertingkah laku otoriter. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan
merupakan manajer yang istimewa apabila dorongan itu lebih tertuju pada
kekuasaan pribadi. Kekuasaan lembaga adalah kebutuhan untuk mempengaruhi
perilaku orang-orang demi kebaikan organisasi secara keseluruhan.
Beberapa
faktor pendukung motivasi instrinsik organisasi diantaranya adalah:
a.
Tanggung jawab
Tanggung jawab
adalah kewajiban seseorang untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan pengarahan yang diterima (Flippo, 1996:103) atau
tingkatan sejauh mana anggota organisasi bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang dibebankan (Cherrington, 1996:560).Tanggung jawab dalam organsisasi
merupakan hal yang patut diperhitungkan dalam melaksansakan tugas-tugas
tertentu dalam suatu organisasi. Karena dengan adanya tanggung jawab penuh
berarti dorongan untuk melakukan kewajiban terhadap tugas tertentu dapat
meningkatkan kinerja dari organisasi.
b.
Pengakuan dan penghargaan
Kebutuhan
akan pengakuan berkaitan dengan keinginan manusia, untuk dihormati dan dihargai
orang lain sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Prestasi dan status
dimanifestasikan oleh banyak hal yang digunakan sebagai simbol status.
Kebutuhan ini artinya adalah respek diri dan respek orang lain.Perlu perhatian
khusus terhadap penghargaan dan pengakuan organisasi melalui pemberian pujian,
bonus dan insentif kepada pegawai yang berhak menerimanya.
c.
Gaji dan Upah
Seorang
karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan akan bekerja dengan baik dapat
dilihat dari tingkat gaji atau upah, pemberian tunjangan, kompensasi dan
sebagainya. Dimana gaji merupakan salah satu unsur yang penting dalam
meningkatkan motivasi kerja. Sebab gaji adalah alat untuk memenuhi berbagai
kebutuhan karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi maka besar juga
kemungkinan tingkat komitmen organisasi yang dimilikinya.
d.
Kebutuhan untuk Merealisasikan Diri
Kebutuhan
ini merupakan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang sehingga membutuhkan
penyaluran kemampuan dan potensi diri dalam bentuk nyata. Artinya tiap orang
ingin tumbuh membangun pribadi dan mencapai hasil. Kebutuhan merealisasikan
diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri yang menggunakan kecakapan,
kemampuan, ketrampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang
sangat memuaskan yang sulit dicapai orang lain.
e.
Kebutuhan Akan Keamanan
Apabila
kebutuhan fisiologikal cukup dipenuhi, maka kebutuhan pada tingkatan berikut
yang lebih tinggi yakni kebutuhan akan keamanan, mulai mendominasi kebutuhan
manusia. Kebutuhan ini berkaitan dengan kebutuhan akan rasa aman dan proteksi
diri, ancaman atau gangguan dari luar.
f.
Percaya Diri
Kepercayaan
diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu
berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang
diharapkan. Orang yang memiliki kepercayaan diri merasa yakin akan kemampuan
dirinya sehingga bisa menyelesaikan masalahnya, karena tahu apa yang dibutuhkan
dalam kehidupannya serta mempunyai sikap positif yang didasari keyakinan akan
kemampuannya.
2.2
Penerapan
Motivasi Karyawan pada PT. Pertamina (Persero) UPms Medan.
2.2.1
Visi
dan Misi Perusahaan
Visi
:
Menjadi
Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia.
Misi
:
Menjalankan
usaha inti minyak, gas, dan bahan baker nabati secara terintegrasi, berdasarkan
prinsip-prinsip komersial yang kuat.
2.2.2
Tujuan
Perusahaan
Tujuan
dari PT Pertamina (Persero) yaitu:
·
Menjadikan Pertamina
suatu perusahaan dengan lingkungan kerja yang bersih, etis, transparan dan
terpercaya.
·
Menciptakan sistem,
kebijakan dan prosedur yang mendukung praktik bisnis yang bersih, transparan,
dan etis.
·
Menciptakan kebijakan
untuk tersedianya bantuan hukum bagi pekerja yang melaksanakan pekerjaan sesuai
etika usaha dan tata perilaku, kebijakan dan prosedur yang berlaku.
·
Meningkatkan
kepercayaan diri para pekerja untuk melaksanakan pekerjaan dan mengambil
keputusan.
·
Meningkatkan citra
positif perusahaan baik internal maupun eksternal.
2.2.3
Tata
Nilai Perusahaan
Tata
nilai dari PT Pertamina (Persero) yaitu:
·
Fokus
Menggunakan
secara optimum berbagai kompetensi perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah
perusahaan.
·
Integritas
Mampu mewujudkan
komitmen kedalam tindakan nyata.
·
Visionary – Berwawasan
komitmen kedalam tindakan nyata
Mengantisipasi
lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang untuk dapat
tumbuh dan berkembang.
·
Unggul
Menampilkan yang
terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.
2.2.4
Logo
Perusahaan
Logo
PT Pertamina telah dirancang untuk menciptakan suatu identitas lebih segar,
lebih dinamis dan modern yang mencerminkan positioning baru dan arah dari PT
Pertamina. Berikut ini adalah logo PT
Pertamina yang baru.
Elemen
logo membentuk huruf “P” yang secara keseluruhan merupakan repsentatif bentuk
panah, dimaksudkan sebagai PERTAMINA yang bergerak maju dan progresif.
Warna-warna
yang berani menunjukkan langkah besar yang diambil PERTAMINA dan aspirasi
perusahaa akanmasa depan yang lebih positif dan dinamis, dimana:
-
Biru mencerminkan:
andal, dapat dipercaya dan bertanggung jawab.
-
Hijau mencerminkan:
sumber daya energi yang berwawasan lingkungan.
-
Merah
mencerminkan: keuletan dan ketegasan
serta keberanian dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
2.2.5
Pemberian
Motivasi
Motivasi yang
diberikan oleh pimpinan PT pertamina (Persero) adalah:
A.
Motivasi
Positif
Motivasi Positif
yang diberikan adalah:
·
Gaji
Gaji adalah
balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas hasil kerjanya
berdasarkan jabatan, prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko pekerjaan dan
tanggung jawab. Untuk lebih memotivasi
para karyawannya maka PT Pertamina (persero) memberikan gaji lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan BUMN lainnya.
·
Promosi
Promosi adalah menduduki
jabatan yang lebih tinggi dari jabatan semula.
PT pertamina (Persero) memberikan kesempatan kepada karyawan untuk
pengembangan kariernya agar memperoleh kenaikkan jabatan di perusahaan. Promosi diberikan setelah mempertimbangkan
prestasi, penilaian kerja, kemampuan/kecakapan, pencapaian target kerja,
pengalaman kerja, jenjang karier (lamanya karyawan tersebut bekerja pada PT
Pertamina.
·
Insentif
Untuk lebih
mengotimalkan kinerja para karyawan, PT Pertamina (Persero) memberikan insentif
kepada karyawan setiap tahun. Besarnya
insentif yang diberikan adalah 0 – 7 kali dari gaji yang diterima setiap
bulannya.
·
Tunjangan
Tunjangan yang
diberikan PT pertamina (Persero) adalah tunjangan prestasi, tunjangan
posisi/jabatan, tunjangan hari raya dan tunjangan cuti.
·
Kesejahteraan Tenaga
Kerja
Santunan hari
tua diberikan perusahaan dalam bentuk uang tunai yang besarnya didasarkan atas
jabatan dan lamanya masa kerja karyawan tersebut pada perusahaan dengan
ketentuan yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Bantuan
kematian diberikan jika karyawan meninggal dunia, maka kepada jenda/duda/ahli
waris diberikan biaya pemakaman, uang duka, dan bantuan lainnya yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
B.
Motivasi
Negatif
Motivasi
negatif yang diberikan adalah:
·
Peringatan Lisan
Peringatan lisan
disampaikan oleh pejabat berwenang berupa teguran, apabila karyawan melakukan
kesalahan yang bersifat ringan yang masih dapat diperbaiki.
·
Peringatan Tertulis
Peringatan
tertulis diberikan apabila seorang karyawan yang telah diberikan peringatan
lisan melakukan kesalahan untuk kedua kalinya.
Peringatan tertulis diberikan berupa surat peringatan, surat peringatan
ini diberikan batas 3 kali, yaitu SP1, SP2, SP3.
·
Pemutusan Hubungan
Kerja
Pemutusan hubungan
kerja dilakukan apabila seorang karyawan yang telah menerima surat peringatan
sampai 3 kali tapi tidak dapat juga memperbaiki kesalahannya, dan kesalahannya
itu sangat merugikan perusahaan dan tidak dapat dimanfaatkan.
2.2.6
Metode
motivasi yang diberikan oleh PT Pertamina
A.
Motivasi
langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi
berupa material dan non material yang diberikan secara langsung kepada karyawan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.Motivasi langsung yang diberikan
adalah:
1. Penghargaan
masa kerja 5 tahun dan kelipatannya.
Bentuk penghargaan yang diberikan oleh PT Pertamina
kepada karyawannya adalah berupa piagam dan pin emas.
2. Perawatan
kesehatan dan pengobatan
Perusahaan menyediakan sarana dan prasarana
kesehatan di rumah dakit yang berkerjasama dengan perusahaan. Perusahaan
menanggung biaya perawatan kesehatan dan pengobatan keluarga karyawan seperti
biaya berobat jalan, rawat inap, dan pelayanan obat/resep yang disetujui oleh
perusahaan.
3. Tunjangan
Hari Raya
Tunjangan Hari Raya diberikan perusahaan sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan perusahaan.
4. Bonus
Motivasi
langsung yang juga diberikan PT Pertamina (Persero) adalah bonus.
Besarnya bonus yang diberikan kepada karyawan tergantung dari laba yang didapat
perusahaan.
B.
Metode
Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi tidak
langsung yang diberikan adalah, sebagai berikut:
1. Fasilitas
Kendaraan
Perusahaan menyediakan fasilitas kendaraan kepada
karyawan untuk jabatan tertentu, yaitu tingkat manajer ke atas.
2. Pembinaan
Rohani
Perusahaan menyediakan sarana dan prasarana rumah
ibadah.
3. Koperasi
Karyawan
Perusahaan juga menyediakan fasilitas koperasi
karyawan. Adanya fasilitas koperasi karyawan dapat menguntungkan karyawan
dalam memenuhi kebutuhannya. Misalnya simpan pinjam dan pemberian kredit.
4. Fasilitas
Kerja dan Ruang Kerja
Fasilitas kerja dan ruang kerja dapat mempengaruhi
semangat kerja karyawan. Oleh karena itu, PT pertamina (Persero)
memberikan fasilitas kerja yang baik serta ruangan kerja yang cukup
nyaman agar karyawan lebih bersemangat dalam bekerja.
2.2.7
Alat-alat
motivasi
1. Material
Insentif yang diberikan perusahaan berupa kendaraan, rumah dinas, handphone
blackbery, restitusi pulsa dan yang mendapatkannya hanya manajement saja.
2. Nonmateriil
insentif yang diberikan adalah pada ulang tahun dinas karyawan yang telah
bekerja selama 5 tahun dan kelipatannya mendapatkan piagam dan pin emas dari
perusahaan.
3. Kombinasi
material dan nonmaterial insentif, adalah berupa gabungan antar materil dan
nonmaterial insentif. Alat motivasi inilah yang diterapkan oleh PT Pertamina
(Persero), karena selain memenuhi kebutuhan ekonomis, kebutuhan akan
penghargaan juga perlu dipenuhi agar lebih meningkatkan produktivitas karyawan.
2.2.8
Penerapan
Teori Motivasi PT Pertamina (Persero)
PT Pertamina (persero) menggunakan teori motivasi
Maslow. Berikut ini adalah penerapannya:
·
Physiological
Need (Kebutuhan Fisiologis)
Kebutuhan Fisiologis merupakan
kebutuhan utama dan pertama yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis adalah
makanan, pakaian dan perumahan. PT Pertamina (Persero) memberikan
motivasi menurut teori ini adalah berupa sewa rumah yang jenis dan besarnya
telah ditetapkan oleh perusahaan. Sewa rumah ini diberikan kepada
karyawan tidak mendapatkan fasilitas perumahan, karena yang mendapatkan
fasilitas rumah dinas hanyalah jabatan manajer ke atas dan karyawan yang tidak
berdomisili di daerah temapt perusahaan tersebut.
·
Safety
Needs (Kebutuhan Rasa Aman)
Setelah kebutuhan fisiologis
terpenuhi, maka timbul perasaan perlunya kebutuhan keamanan. Dalam
penerapannya PT Pertamina (Persero) memberikan asuransi Jamsostek (Jaminan
Sosial Tenaga Kerja).
·
Sosial
Needs (Kebutuhan Sosial)
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan
untuk bersosialisasi, diterima dan dihargai di lingkungan perusahaan.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini adalah dengan adanya serikat
pekerja PT Pertamina (Persero), komunitas Badan Dakwah Islamiah dan Motorcycle.
·
Esteem or status
needs (Kebutuhan akan Penghargaan)
Kebutuhan ini berkaitan dengan
reputasi, kebutuhan akan status pengakuan, penghargaan dan pandangan baik dari
orang lain. Salah satu penghargaan yang diberikan oleh PT Pertamina
(Persero) adalah dengan pemberian masa bebas tugas. Maksud dari masa
bebas tugas ini adalah sebelum karyawan memasuki masa pensiun pada umur 56
tahun, maka pada umur 55 tahun, karyawan tersebut bisa tidak bekerja lagi,
tetapi tetap mendapatkan fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan.
Hal ini disebut dengan masa prapurnakarya.
·
Self Actualization
Needs (Kebutuhan Aktualisasi Diri)
Aktualisasi diri adalah kebutuhan
dengan menggunakan kemampuan, keterampilan dan potensi untuk mencapai prestasi
kerja dan jenjang karier karyawan. Pemenuhan kebutuhan ini pada PT
Pertamina (Persero) adalah dengan menyelenggarakan pelatihan bagi
karyawan. Pelatihan dilakukan setiap tahun dan setiap karyawan wajib
mengikuti pelatihan. Target pelatihan dalam 1 tahun adalah 4 (empat) hari
belajar. Hitungan ini di dapat dari total hari belajar dibagi dengan
jumlah karyawan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Motivasi
memiliki peranan penting dalam mendukung kinerja karyawan lebih optimal,
efektif dan efisien. Motivasi juga dapat meningkatkan produktivitas karyawan
yang secara otomatis akan mendorong perkembangan organisasi menjadi lebih baik.Sehingga
penerapan motivasi dalam organisasi memang sangat diperlukan dalam kajian
perilaku organisasi. Karena setiap
personil atau pegawai pasti memerlukan suatu motivasi baik dari dalam diri
maupun dari orang lain, untuk itu apabila seseorang sudah terdorong atau
termotivasi maka kinerja seseorang itu akan meningkat sehingga akan mempercepat
proses penyelesaian tugasnya dalam bekerja. Dalam proses belajar, motivasi
sangat diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi tidak akan
mungkin melakukan aktivitas belajar.
Pada PT. Pertamina (Persero) UPms 1 Instalasi Medan,
pimpinan selalu memberikan motivasi kepada
karyawan. Jenis motivasi yang diberikan adalah motivasi positif dan
motivasi negative, dengan menggunakan Metode motivasi langsung dan metode motivasi
tidak langsung.Alat motivasi yang digunakan PT Pertamina (Persero) UPms 1
Instalasi Medan Group Labuhan Deli dalam memotivasi karyawan adalah kombinasi
material dan non material insentif, karena PT Pertamina (Persero) menyadari
bahwa selain memenuhi kebutuhan ekonomis, kebutuhan akan penghargaan juga perlu
dipenuhi agar meningkatkan produktifitas karyawan.Penerapan motivasi yang
digunakan PT Pertamina (persero) UPms 1 Instalasi Medan Group Labuhan Deli
yaitu menggunakan teori motivasi Maslow.
3.2
Saran
terimakasih telah membantu saya dalam mengerjakan tugas
BalasHapusThe Hard Rock Hotel & Casino TulsaHard Rock Tulsa
BalasHapusHard Rock Hotel & Casino Tulsa is the ultimate destination for 아산 출장샵 gaming 충주 출장안마 and entertainment, 서울특별 출장마사지 featuring more than 2600 electronic 서귀포 출장마사지 games, a popular music 제주 출장마사지 venue,